Jasa Inspeksi Teknik NDT & DT
Yang dimaksud jasa Inspeksi teknik untuk hal ini merupakan sebuah metode melaksanakan pemeriksaan kondisi teknis pada peralatan kerja. Bertujuan agar alat tersebut mampu dioperasikan dengan optimal dan tak berbahaya.
Pada kasus inspeksi dalam proses pelaksanaan akan berkaitan dengan beragam aspek, yang mana aspek satu sama lain saling berhubungan. Apa saja ragam aspek itu, diantaranya :
- Peralatan apa yang akan di inspeksi.
- Mengapa alat itu di inspeksi.
- Oleh pihak mana alat itu di inspeksi.
- Dengan alat apa equipment itu di inspeksi
- Bagaimana syarat hasil inspeksi wajib dipenuhi.
- Fasilitas apa saja yang dibutuhkan pada pelaksanaan inspeksi.
- Standar apa yang dipakai pada pedoman pelaksanaan inspeksi.
- Bagaimana yang wajib pada pelaksanaan inspeksi untuk alat tersebut.
- Data teknis yang wajib dihasilkan sesudah proses inspeksi.
- Dan lain sebagainya.
Berbagai langkah proses inspeksi wajib dilaksanakan berdasarkan pedoman yang sudah disepakati dari berbagai pihak. Diantaranya pemilik perusahaan, perusahaan jasa inspeksi teknik serta inspektor dari pihak pemerintah. Dari itu, di pakailah kitab standar internasional misalnya ASME, AWS, ASTM, API, JIS, SNI dan lain-lain.
Tahapan Dalam Melakukan Inspeksi Teknik
Pekerjaan jasa inspeksi teknik wajib dilaksanakan mulai dari tahapan perencanaan hingga operasi dan pemeliharaan. Desain konstruksi diperiksa dengan teliti, dalam hal ini, tim engineering akan melibatkan beberapa disiplin ilmu pengetahuan. Bertujuan agar masing-masing dapat bekerja sesuai dengan bidangnya. Dengan metode tersebut pasti akan mengurangi terjadinya kurang sempurna pada konstruksi.
Kemudian pada proses pembuatan, inspektor wajib mengarahkan arahan yang baik. Itu pun agar menghasilkan konstruksi yang memenuhi syarat teknis dan optimal. Selama konstruksi itu dioperasikan, inspektor melaksanakan pemeriksaan kondisi operasi dan kondisi teknis konstruksi juga menyusun data rekam . Bertujuan untuk digunakan sebagai sumber informasi pada waktu berikutnya. Data rekam itu akan begitu membantu pada penyusunan program perawatan berikutnya.
Sebelum kegiatan inspeksi dilakukan, berbagai pihak yang berkaitan secepat mungkin wajib diberi tahu tentang masalah rencana kerja inspeksi. Agar mampu mempersiapkan berbagai sarana yang dapat mendukung pelaksanaan inspeksi teknik tersebut.
Pada tahapan ini, inspektor wajib memberikan pengarahan mengenai metode pengesetan dan hambatan yang bisa jadi terjadi juga cara menanggulanginya. Jika adanya hambatan penyimpangan dari dokumen tender, wajib segera diadakan perundingan antar pemilik, kontraktor dan inspektur. Hal ini bertujuan agar semua pihak sepakat pada pendapat untuk mengatasi hambatan tersebut. Berbagai perubahan yang sudah disetujui bersama akan disimpulkan dan ditandatangani bersama. Kemudian di dokumentasi dalam buku pelaksanaan proyek inspeksi itu.
Dalam melaksanakan tugasnya, inpektor akan melaksanakan pekerjaan tersebut dengan requirement / inspection guidance yang tertera pada gambar-gambar. Yang dapat memberikan pedoman bagi seorang inspektor mengenai bagian-bagian mana saja yang wajib di inspeksi. Lalu dengan metode apa inspeksi harus dilakukan.
Masalah yang mungkin terjadi di lapangan umumnya hambatan hubungan antara manusia-manusia sendiri. Maka pada kasus ini, inspektor wajib membina kerja sama yang harmonis dan komunikasi baik dengan sekitarnya.
Hasil-hasil inspeksi tersebut akan dipakai terutama bila ada hambatan. Maka data hasil dari jasa inspeksi teknik wajib dibuat jelas, terperinci dan jelas.
Data-data tersebut di antaranya :
- Tanggal pelaksanaan inspeksi
- Tenaga pelaksana inspeksi
- Alat yang dipakai dalam inspeksi
- Nama jenis alat yang di inspeksi
- Kode bagian yang di inspeksi
- Rekomendasi inspeksi
- Standar yang digunakan acuan pelaksanaan inspeksi
Data-data itu harus dikirim ke pemilik dan pada instansi pemerintah yang berwenang (Ditjen Migas / Depnaker). Data-data file tersebut akan sangat dibutuhkan pada pekerjaan pemeliharaan, bahkan bisa jadi untuk data penunjang pada proses engineering, bergantung pada data yang diperlukan.
Alat-alat dan Tata Data Inspeksi Teknik
Ketebalan Material
- Ultrasonic Thickness meter
- Eddy current
- Micro Meter
- Jangka sorong, mistar
Cacat bahan dan cacat deposit las
- Ultrasonic flaw detector
- Radiografi inspection equipment
- Dye penetrant
- Magnetic particle
- Eddy current
Letak cacat dan dimensi cacat – Ultrasonic test
- Radiografi test
- Crack depth meter
- Magnetic particle
Tebal coating
- Eddy current test
Komposisi bahan
- Alloy analyzer
Kekerasan material
- Hardness tester
Kekerasan permukaan bahan
- Surface recorder
- Surface test
Kebocoran gas
- Leakage detector
Kebocoran uap
- Leakage detector
- Cermin
- Visual
Lokasi logam
- Ferro detector
Corrosion rate
- Corrosometer / electric resistance
Kondisi permukaan
- Roughness test
- Borroscope
Metode Inspeksi
Metode inspeksi dapat dilakukan dengan cara
- Non Destructive Test (NDT)
- Destructive Test (DT)
Tujuan dari Non Destructive Test Service yakni untuk mengenal kualitas barang sesuai atau tidak sesuai dengan mutu yang standar. Barang yang memenuhi syarat standar yaitu harus sempurna. Kata sempurna di sini memiliki arti luas, adalah sempurna keadaan luarnya, sempurna pada ukuran, sempurna bahannya, sempurna berbagai sesuatunya. Sehingga itu bisa dikatakan memenuhi standar.
Metode NDT terbagi menjadi 2
1. NDT Non Radiasi
2. NDT Radiasi
NDT Non Radiasi
- Dye Penetrant test
- Magnetic Particle test
- Eddy Current test
- Ultrasonic test
NDT Radiasi
- Radiography test
- Gamma test
- Rontgent test
Metode DT atau Destructive test merupakan sebuah cara pengujian hasil pengelasan, yaitu dengan cara merusak lasan untuk diuji. Bertujuan untuk mengetahui kekuatan pengelasan pada suatu jenis pembebanan. Pengujian merusak yang dilaksanakan oleh jasa inspeksi teknik diantaranya :
- Pengujian tarik
- Pengujian beban kejut (impact)
- Pengujian kekerasan
- Pengujian macro (structure test)
Sumber: https://fadjar1992.wordpress.com